Teknik
Tempur Dasar (NIKPURSAR)
Pemateri : Suangkat
Hari/Tanggal : Selasa,13 Februari 2017
Jabatan : Sersan
A. Pengertian Teknik Tempur Dasar
1. Pertempuran
Suatu tindakan pasukan dalam peperangan untuk menghancurkan, merebut dan menduduki lawan serta
kemampuannya untuk
bertempur
2. Samaran
Adalah suatu usaha
untuk
menyembunyikan diri
dari pengamatan musuh.
Samaran dapat berupa sumber alam dengan buatan.
Samaran harus disempurnakan setiap saat dan tergantung keadaan sekitarnya
dan bahan yang digunakan. Samaran untuk menghilangkan pantulan chy dari kulit
(muka) tidak mutlak berwarna hitam. Bagian dahi, tulang pipi, hidung dan dagu
adalah bagian muka yang perlu dipoles dan perhatikan. Harus disamar jangan
berlebihan.
3. Perlindungan
Adalah semua
benda medan baik alam maupun buatan yang dapat digunakan untuk menghindari diri
dari tembakan dan peninjauan
musuh,
perlindungan dapat berupa
:
a. Perlindungan
alam
Contoh : semak-semak, rumput-rumputan, bayangan benda
alam.
b. Perlindungan
buatan
Contoh : karung, jaring samaran.
Dalam perlindungan kita mengenal dengan lindung tinjau
yang
dapat berupa (disiplin cahaya, disiplin gerakan, disiplin suara). Sedangkan dalam lindung tembak berupa :
a. Lindung tembak
alam :
Contoh
: jurang, tebing dangkal, lereng
bukit, kayu bekas potongan, tanggul alam,
lobang operasi, balok kayu,
dan lain-lain.
b. Lindung tembak
buatan :
Contoh : sumur penembakan, parit dan dinding buatan.
Dalam
perlindungan ada lindung
tinjau, cara melaks pengamatan / peninjauan :
Siang
hari
1. Saling tutup.
2. Teliti medan sejauh 50 m dari kanan kekiri.
3. Teliti medan didepan sejauh 100 m dari kiri ke kanan.
4. Berikutnya ditambah 50 m lagi ke depan secara kebalikan
sampai jarak 300 m.
4. Peninjauan
Seorang
prajurit setelah melaksanakan tindakan menghilang atau mencari perlindungan. Selanjutnya
melihat kedepan mencari arah datangnya tembakan dari musuh dengan cara
meninjau. Pelaksanaanya adalah melihat medan depan dengan teliti dari arah
kanan ke kiri dari arah suara tembakan
musuh atau sebaliknya.
5. Gerakan
dasar perorangan
a) Berjalan.
Dilaksanakan apabila :
1) Keamanan
terjamin.
2) Kedudukan
musuh telah diketahui.
3) Musuh
masih relatif jauh atau belum ada kontak dengan musuh.
Berjalan
dikerjakan dengan tetap waspada memperhatikan keadaan sekelilingnya dengan
teliti dan meninjau secara terus menerus.
b) Tiarap
Dari
posisi berdiri :
1) Buka
kaki sejajar selebar bahu.
2) Tekuk kedua
lutut kedepan.
3) Condongkan badan
ke depan.
4) Rapatkan kedua
lutut ke bawah atau tanah.
5) Rebahkan badan
ke depan dan terima dengan tangan kiri ( telapak tangan
sampai siku ).
6) Senjata pegang
ditangan kanan laras ke depan, luruskan kaki ke belakang.
7) Dengan kaki rapat ke
tanah.
8) Ambil sikap menembak.
Sikap tiarap ke berdiri :
1) Turunkan senjata
ketanah.
2) Tarik senjata ke
depan dada.
3) Pegang senjata
pada pistol grip dgn tangan kanan dan popor di ketiak kanan.
4) Angkat badan dan
tolakkan dgn tangan kiri.
5) Tarik kaki kanan
ke depan.
6) Ajukan kaki
kiri.
7) Ambil sikap
berdiri selanjutnya depan senjata.
A. Berguling.
1) Dari posisi tiarap bawa senjata ke depan dada.
2) Luruskan dan rapatkan tangan kiri sejajar pelindung
laras tangan tetap memegang pelindung laras.
3) Tangan kanan memegang pistol grip.
4) Letakkan senjata disebelah kanan badan.
5) Berguling ke kanan atau ke kiri.
B. Merangkak.
1) Berlutut pada
kedua kaki.
2) Rebahkan badan
kedepan, terima dengan telapak tangan kiri, tangan kanan memegang senjata pada pistol grip, telunjuk lurus sepanjang picu, popor
dibawah.
3) Ketiak tangan
kanan bergerak dengan lutut kanan dilanjutkan dengan
lutut kiri kemudian begitu
seterusnya, dengan pandangan tetap kedepan.
e) Merayap.
1)
Merayap komando
Dikerjakan apabila :
· Perlindungan yang ada sangat terbatas.
· Kedudukan musuh
sudah dekat.
· Kecepatan sudah
tidak mungkin dilaksanakan.
Gerakan ( dari sikap tiarap )
:
· Pegang senjata pada bagian tali sandang bagian atas dengan tangan kanan.
· Senjata
berada diatas lengan tangan
kanan.
· Geser badan ke
depan dengan menekankan telapak tangan kiri dan menarik ke depan.
· Geser tangan
kanan dan kiri ke depan.
· Begitu seterusnya
sekali-kali pandangan ke depan melihat situasi.
2) Merayap harimau merunduk
Dikerjakan apabila :
· Perlindungan yang ada agak terbatas.
· Kedudukan musuh
sudah dekat.
· Kecepatan masih
diperlukan.
Gerakan ( dari sikap tiarap )
· Tangan kanan
pegang hulu popor, tangan kiri pegang pelindung laras.
· Merapat ke
tanah, berat badan bagian atas berada pada kedua siku.
· Kedua
kaki lurus dan
terbuka, bagian dalam kaki rapat ke tanah.
· Tarik kaki kanan
atau kiri bersamaan dengan mendorong badan jauh ke depan.
· Begitu seterusnya.
3) Merayap kucing
Dikerjakan
apabila :
Merayap
pada waktu malam dan sangat mementingkan
kerahasiaan, sudah relatif
dekat dengan musuh.
B. Gerakan
1. Sikap awal tiarap, dengan kedua kaki rapat dan lurus kebelakang
ujung sepatu berada ditanah, bagian tumit diatas, senjata diletakkan di samping kanan badan.
2. Tangan kanan /kiri meraba ke depan untuk mencari dan meyakinkan kedudukan.
3. Berikutnya, tangan kembali ke depan dada kemudian
memindahkan senjata dengan mengangkat melalui perimbangannya.
Gerakan ke depan
dengan cara :
1. Angkat badan
dengan kekuatan pada kedua lengan dan ujung kaki.
2. Badan lurus dengan tegang.
3. Geser
badan ke depan tangan hingga menyentuh tanah, posisi kaki menolak ke depan,
setelah badan menyentuh tanah sampai paha, posisi kaki kembali ke sikap awal.
4. Kalau
satu kali menggeser dada belum segaris dengan perimbangan senjata. Lakukan lagi menggeser badan ke depan.
C. Berlari
1. Berlari adalah cara bergerak tercepat untuk pindah tempat.
2. Berlarilah secara berloncatan menggunakan perlindungan yang ada dengan cara :
a)
Menentukan tujuan lari.
b)
Merencanakan route lari yang aman dan tempat tiap-tiap loncatan.
c)
Berlari sesuai rencana.
d)
Berlarilah
berbelah-belah (Zig-zag) agar tidak jadi sasaran bidikan.
e) Pada
waktu melayang, kaki penolak menyusun kaki pengayun sehingga berada di belakang
kaki kanan /kirinya, badan tetap dalam sikap membongkok, kaki tergantung tegak
lurus dan tertekuk pd lutut + 120 derajat.
Dari sikap berjalan / berlari :
a) Pegang senjata dengan “depan senjata”.
b) Usahakan
pada saat “1” langkah sebelum melakukan gerakan terjun, kecepatan.
c) Lalu
jalan lari telah habis dan kedudukan kaki kiri/kanan berada di depan (sebagai
penolak) kaki kanan/kiri sebagai pengayun.
A. Melompat
1. Dari sikap
berdiri :
a. Berdiri dengan satu kaki di depan (kaki penolak) dan satu kaki
berada di belakang (kaki pengayun )
senjata dipegang “depan
senjata”.
b. Bongkokkan badan sehingga kedua lutut tertekuk, berat badan berada di kaki belakang
2. Dari sikap
berjalan / berlari
a. Senapan dibawa “depan senjata”.
b. Kaki penolak (depan) menumpu dengan
menghentakkan telapak kaki ke
tanah, menolak hingga lutut menjadi
lurus, bersama-sama dengan kaki pengayun diayunkan ke depan.
c. Gerakan berikutnya sama dengan dari sikap berdiri.
Pelaksanaan :
1. Persiapankan diri dan perlengkapan
a. Samar diri dan
perlengkapan.
b. Ikat semua
perlengkapan yang mudah
bergerak dan menimbulkan bunyi.
c. Jangan memakai
pakaian yang dikanji.
d. Jangan membawa
beban terlalu berat.
2. Cara bergerak
a. Bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain (tidak sekaligus berlompatan).
b. Amati medan di depan serta tempat lompatan selanjutnya.
c. Route yg akan
dilalui
harus terlindung dari
peninjauan dan tembakan.
d. Melalui rumput tinggi secara berbelah-belah dan
sebaiknya pada
saat ada
angin.
e. Usahakan tujuan gerakan dan arah angin berlawanan.
f. Jangan mengganggu binatang yg membuat menarik perhatian
musuh.
g. Memanfaatkan kegaduhan seperti bunyi tembakan, suara kapal
terbang, hujan, dan lain-lain.
h. Apabila menyeberang jalan secara cepat.
i. Gunakan
lekukan tanah untuk
mendekat.
j. Hindari
daerah terbuka.
k. Gunakan gerakan dasar yang dikombinasikan, sesuaikan gerakan dengan medan yang akan dilalui.
3. Dari sikap tiarap ke sikap berjalan / berlari
a. Dari sikap
membidik,
senjata diturunkan
dan tarik ke depan dada pegang senjata pada perimbangan senjata oleh tangan kiri dan kaki kanan ditarik ke depan.
b. Angkat
badan dengan kekuatan tolakan telapak tangan kanan kaki kiri dibengkokkan
dibawah badan untuk menerima berat badan.
c. Dengan
kekuatan tolakan tangan kanan dan kaki kiri, mengambil sikap berjalan/ berlari “depan senjata”.
d. Sikap untuk berjalan / berlari badan dicondongkan ke depan, berjalan / berlari
langkah pertama kaki kanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar