marquee

UKM RESIMEN MAHASISWA SATUAN 811/WCY UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Rabu, 24 Januari 2018

Peraturan Baris-Berbaris (PBB)



             Peraturan Baris-Berbaris (PBB)
Pemateri           : Sukrojo dan Anang
Tanggal             : Selasa, 14 Februari 2017
Jabatan             : Sersan Mayor dan Sersan Satu

A.  Pengertian Peraturan Baris Berbaris
PBB (Peraturan Baris Berbaris) adalah suatu wujud latihan fisik yang di perlukan guna menanamkan kebiasaan hidup militer, yang dipergunakan untuk membentuk suatu perwatakan tertentu. PBB merupakan mengatur tata cara baris-berbaris yang ditunjukkan dalam bentuk latihan fisik,guna menumbuhkan jiwa korsa, disiplin dan sebagainya.
B.  Maksud dan Tujuan Peraturan Baris Berbaris
Adapun maksud dan tujuannya, yaitu :
1.    Menumbuhkan sikap jasmani yang tegas, tangkas dan disiplin
2.    Menanamkan rasa tanggung jawab
3.    Menumbuh kembangkan rasa jiwa korsa
4.    Memberikan rasa kekompakan
C.  Ketentuan dalam  Peraturan Baris Berbaris
1.    Aba-aba
Aba-aba adalah suatu perintah dari pemimpin kepada bawahannya untuk dilaksanakan secara serentak dan berturut-berturut. Aba-aba ada 3 macam,yaitu :
a.     Aba-aba petunjuk.
b.    Aba-aba peringatan.
c.     Aba-aba pelaksanaan.
2.    Petunjuk
Digunakan untuk menegaskan aba-aba peringatan maupun pelaksanaan. Contoh :
a.     Untuk perhatian, Istirahat di Tempat-Grak.
b.    Pimpinan saya ambil alih, Siap-Grak.
c.     Kepada inspektur upacara, Hormat-Grak.

3.    Peringatan
Inti dari perintah yang jelas dan dilaksanakan tanpa adanya kerugian atau ragu-ragu.
Contoh :
a.     Siap-Grak.
b.    Maju-Jalan.
c.     Hitung-Mulai.
D.  Macam-Macam Gerakan Peraturan Baris-Berbaris
1.    Sikap Sempurna
Cara pelaksanaannya :
a.    Badan tegap.
b.    Tatapan mata lurus kedepan.
c.    Lengan rapat.
d.   Dada dibusungkan.
e.    Tangan menggenggam seperti memeras santan dan ibu jari menghadap kedepan serta lurus pada jahitan celana.
f.     Ujung kaki membentuk 45º.
g.    Leher lurus dan bernafas sewajarnya.
2.    Istirahat di Tempat
Cara pelaksanaannya :
a.    Kaki di buka selebar bahu.
b.    Kedua tangan dibawa ke belakang.
c.    Tangan kiri memegang pergelangan.
d.   Tangan kanan menggenggam tangan kiri.
e.    Pandangan mata lurus ke depan kecuali ada perhatian.
f.     Bila ada perhatian maka menoleh kepada yang memberi perhatian
Istirahat di bagi menjadi 3 bagian :
a)   Istirahat biasa-pelaksanaannya sama dengan petunjuk diatas.
b)   Istirahat perhatian-pelaksanaannya seperti petunjuk diatas hanya saja pandangan kita harus tertuju pada yang memberikan amanat.
c)   Istirahat parade-pelaksanaannya seperti contoh di atas hanya saja dalam istirahat parade tidak boleh kemana pun, pandangan tetap terkonsentrasi ke depan (tidak boleh bergerak) dan posisi tangan berada diatas ikat pinggang dengan dada dibusungkan ke depan seperti sikap sempurna.
3.    Periksa Kerapian tanpa Menggunakan Senjata dan Menggunakan Senjata
a.    Periksa kerapian tanpa senjata
Periksa kerapian-mulai
Pelaksanaan :
1)   Pasukan harus dalam posisi istirahat terlebih dahulu.
2)   Pada aba-aba peringatan (periksa kerapian), pasukan serentak otomatis sikap sempurna.
3)   Kemudian pada aba-aba “Mulai”, pasukan serentak membungkuk merapikan perlengkapan dari ujung kaki sampai tutup kepala, sambil menghitung yang biasa digunakan menyamakan irama maupun gerakan.
4)   Setelah selesai, kembali ke sikap sempurna.
5)   Pemberi aba-aba akan mengatakan “Selesai” maka pasukan kembali ke sikap awal yaitu istirahat.
b.    Periksa kerapian menggunakan senjata
Periksa kerapian-mulai
Pelaksanaan :
1)   Pasukan harus dalam posisi istirahat terlebih dahulu.
2)   Pada aba-aba peringatan (periksa kerapian), pasukan serentak otomatis sikap sempurna dan senjata berada di samping kanan dengan senjata lurus dengan jahitan celana dan tangan kiri menggantung lemas.
3)   Kemudian aba-aba “Mulai”, pasukan serentak membungkuk dengan posisi senjata tetap berada di tangan kanan. Dengan hitungan sebagai berikut :
a)    1, 2 dibagian bawah yaitu merapikan sepatu, kaos kaki dan  lipatan celana
b)   1, 2 di bagian saku celana samping kanan dan saku samping kiri.
c)    1, 2, 3 di bagian baju depan,dengan bersamaan hitungan 1, 2 masih dalam keadaan membungkuk dan hitungan ke 3 serentak menegakkan badan dan menarik baju bagian depan.
d)   1, 2 di bagian belakang dan merapikan baju bagian belakang bawah dlahrim.
e)    1, 2 dibagian atas saku baju kanan dan saku baju kiri.
f)    1, 2 di bagian kerah kanan dan kerah kiri.
g)   1, 2, 3 dibagian tutup kepala htungan 1, 2, 3
4.    Lencang Kanan
Lencang kanan-Grak
Pelaksanaan :
a.    Pasukan harus berada dalam posisi sikap sempurna dahulu.
b.    Pada aba-aba pelaksanaan mengangkat lengan kanan kesamping kanan 90º .
c.    Tangan menggenggam seperti meremas santan.
d.   Punggung tangan menghadap ke atas.
e.    Kepala di tengokkan ke arah kanan, pasukan yang dibelakang juga menyamakan dengan menengokkan kepala kesamping kanan.
f.     Berbeda dengan pasukan yang paling kanan, pandangan lurus ke depan dan mengatur jarak dengan pasukan di depannya dengan lencang depan.
g.    Kemudian segera menurunkan tangan tanpa adanya aba-aba, biasa digunakan dalam barisan bersaf.
5.    Lencang Kiri
Lencang kiri-Grak
Pelaksanaan :
a.    Pasukan harus berada dalam posisi sikap sempurna dahulu.
b.    Pada aba-aba pelaksanaan mengangkat lengan kiri kesamping kiri 90º.
c.    Tangan menggenggam seperti meremas santan.
d.   Punggung tangan menghadap ke atas, sembari kepala di tengokkan kearah kiri, biasa di gunakan dalam pasukan yang bersaf.
6.    Lencang Depan
Lencang depan-Grak
Pelaksanaan :
a.    Penjuru dalam posisi sikap sempurna.
b.    Bila di umpamakan 3 banjar, pasukan di depan mengatur jarak dengan menggunakan lencang kanan ataupun setengah lencang kanan.
c.    Pasukan paling kanan mengangkat tangan 90º ke depan dan posisi tangan mengepal ditambah dua kepal.
7.    Setengah Lengan Lencang Kanan
Setengah lengan lencang kanan-Grak
a.    Pasukan harus berada dalam posisi sikap sempurna.
b.    Tangan kanan bertolak pinggang.
c.    Siku menyentuh orang yang berdiri di samping kanannya.
d.   Kepala di tengokkan ke sebelah kanan.
e.    Ibu jari berada di belakang  dan keempat jari sisanya rapat berada di depan pinggang.
8.    Hadap Kanan
Hadap kanan-Grak
Pelaksanaan :
a.    Pasukan atau pun pelaksana aba-aba, sebelumnya harus dalam keadaan posisi sikap sempurna.
b.    Kaki kiri diajukan melintang di depan kaki kanan sehingga membentuk huruf T.
c.    Kaki kanan menjadi tumpuannya.
d.   Kemudian tumit kanan diputar 90º bersamaan itu arah badan mengikuti.
e.    Kaki kiri dirapatkan kembali membuat sikap sempurna.
9.    Hadap Serong Kiri
Hadap serong kiri-Grak
Pelaksanaan :
a.    Pasukan atau pun pelaksana aba-aba, sebelumnya harus dalam keadaan posisi sikap sempurna.
b.    Kaki kanan di ajukan sehingga sejajar dengan kaki kiri.
c.    Kaki kiri menjadi tumpuannya.
d.   Kemudian tumit kanan di putar 45º bersamaan dengan arah badan mengikuti.
e.    Kaki kanan dirapatkan kembali membentuk sikap sempurna.
10.     Balik Kanan
Balik kanan-Grak
Pelaksanaan :
a.    Pasukan atau pun pelaksana aba-aba, sebelumnya harus dalam keadaan posisi sikap sempurna.
b.    Lalu kaki kiri di ajukan melintang lebih depan kaki kanan sehingga ujung-ujung kaki membentuk huruf L.
c.    Kaki kanan menjadi tumpuannya.
d.   Kemudian tumit kanan di putar 180º bersamaan dengan arah badan mengikuti.
e.    Kaki kiri di rapatkan kembali membentuk sikap sempurna.
11.     Berhitung
Hitung-Mulai
Pelaksanaan :
a.    Pasukan sebelumnya harus dalam keadaan posisi sempurna.
b.    Lalu pada aba-aba peringatan, semua orang yang berada pada saf depan menoleh kearah samping kanan kecuali penjuru.
c.    Kemudian pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut dari orang paling kanan ke depan menyebutkan nomor urutannya sampai orang paling kiri.
d.   Orang paling kiri belakang menyebutkan apakah pasukan di belakang lengkap atau kurang.
12.     Jalan di Tempat
Jalan di tempat-Grak
Pelaksanaan :
a.    Pasukan sebelumnya harus dalam keadaan posisi sempurna.
b.    Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri.
c.    Lutut di angkat secara bergantian.
d.   Paha di angkat rata-rata air.
e.    Ujung kaki menghadap ke bawah.
f.     Posisi badan tegap seperti sikap sempurna.
g.    Tangan tergantung lemas tidak melenggang (seperti sikap sempurna).
h.    Gerakan berjalan dengan panjang langkah dan temponya.
13.     Hormat
Ada dua macam penghormatan
Hormat-Grak
a.    Penghormatan tanpa senjata
1)   Posisi pasukan pertama yaitu sikap sempurna.
2)   Setelah ada petunjuk “Hormat” “Grak”, pasukan menekukkan tangan dan menujukan jari tengah ke pelipis dengan lengan lurus.
3)   Dada membusung.
b.    Penghormatan membawa senjata
Dalam penghormatan ini, aba-aba, pelaksanaan, bubar barisan.
Pelaksanaan :
1)   Posisi pasukan yaitu sikap sempurna, jika posisi masih dalam keadaan berbanjar maka sebaiknya di jadikan bersaf terlebih dahulu dan senjata berada di samping kanan lurus dengan jahitan celana.
2)   Posisi pasukan sudah bersaf, pemimpin atau danton menuju ke hadapan pasukan.
3)   Ketika pemimpin memberikan aba-aba pelaksanaan “Bubar” “Jalan” serentak pasukan menegakkan dan membusungkan badan.
4)   Pemimpin aau danton membalas menegakkan badan dan membusungkan badan maka pasukan otomatis balik kanan dengan senjata di angkat sedikit dengan hitungan 1, 2, 3, 4, 5.
5)   Lalu pasukan otomatis melakukan depan senjata dngan hitungan 1, 2, 3.
6)   Serentak melangkahkan ke depan setelah hitungan 1, 2.
14.     Gerakan dasar berpindah tempat
a.    Maju-Jalan
Pelaksanaan :
1)   Posisi pasukan bisa dalam keadaan sikap sempurna maupun jalan di tempat.
2)   Pada langkah pertama posisi tangan di ayunkan 90º dengan kaki kiri di hentakkan ke depan.
3)   Langkah selanjutnya, langkah biasa.
4)   Tangan kiri dan kanan secara bergantian di ayunkan 45º ke depan dan ke belakang.
5)   Jari-jari tangan di genggang, punggung ibu jari menghadap ke atas.
b.    Langkah Biasa-Jalan
Pelaksanaan :
1)   Posisi pasukan berada dalam keadaan lari.
2)   Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa.
3)   Langkah pertama dari jalan biasa kaki di hentakkan.
c.    Langkah Tegap Maju-Jalan
Pelaksanaan :
1)   Pasukan bisa berada dalam posisi langkah biasa maupun sikap sempurna.
2)   Kemudian secara bergantian dengan tangan kanan dan kiri ke depan membentuk sudut 90º dan ke belakang 45º.
3)   Kakai kanan dan kiri di ayunkan kedepan tidak terlalu tinggi dan di hentikan secara bergantian.
4)   Telapak kaki rapat sejajar di atas paha.
5)   Tangan mengepal seperti memeras santan.
d.   Lari Maju-Jalan
Pelaksanaan :
1)   Sebelumnya pasukan dalam posisi langkah biasa.
2)   Pada aba-aba peringatan kedua tangan dikepalkan dan diletakkan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar.
3)   Kedua siku sedikit kebelakang.
4)   Badan agak sedikit ke belakang.
5)   Badan agak condong ke depan.
6)   Pada aba-aba pelakasanaan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri setengah langkah.

Tidak ada komentar: