DASAR PEMIKIRAN
Pada
awal masa perjuangan perebutan kemerdekaan Republik Indonesia tidak dapat
diraih dengan mudah sehingga perlu waktu yang cukup panjang untuk meraihnya.
Perjuangan perebutan kemerdekaan Republik Indonesia tidak terlepas dari peran
para pemuda bangsa yang rela mengorbankan diri demi tegaknya persatuan dan
kesatuan bangsa. Untuk menggapai cita-cita kemerdekaan para pemuda mulai
bersatu dan bergerak pada masa awal
pergerakan Nasional yang di mulai pada tanggal 20 Mei 1908 yang
dipelopori oleh kalangan pemuda yaitu Mahasiswa STOVIA Jakarta yang kemudian
dikenal dengan gerakan “BOEDI OETOMO”. Dengan berbagai perkumpulan yang
dibentuk para Pemuda diantaranya Perhimpoenan Indonesia (PI-1922), Perhimpunan
Peladjar-Peladjar Indonesia (PPPI-1926), Pemoeda Indonesia (1927) yang
memberikan pengaruh besar pada Indonesia sehingga pada akhirnya para pemuda
mengadakan Kongres Pemoeda Indonesia tahun 1928 yang menghasilkan “Soempah
Pomoeda” sehingga menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan yang semakin kuat
kemudian menjadi tekad bagi setiap pemuda Indonesia untuk mencapi cita-cita
Indonesia merdeka.
Setelah
Masa itu Pemuda terus berjuang dengan tekad kuat untuk merdeka sehingga
menghasilkan keputusan yang dikenal dengan Ikrar Pemoeda 3 Juni 1945. Sehingga
setelah itu Pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 tepat pukul 10.00 WIB di
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta
dibacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Soekarno didampingi
Drs. Moh. Hatta dan dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih oleh S.
Suhud dan Cudanco Latief Hendradiningrat dan diiringi dengan nyanyian lagu
Indonesia Raya dan diteruskan oleh sambutan Walikota Suwiryo dan Dr. Mawardi.
Setelah upacara selesai masing-masing meninggalkan tempat. Proklamasi
berlangsung secara sederhana, namun penuh khidmat dan dihadiri oleh sekitar
1.000 orang terdiri dari para pemimpin bangsa, kelompok pemuda para pejuang dan
rakyat yang mengetahui peristiwa tersebut.
Pemahaman sejarah perjuangan bangsa Indonesia ini
diharapkan tetap terus dipelajari oleh segenap pemuda bangsa sehingga semangat
dan jiwa patriotisme itu bisa terus ditiru dan diimplementasikan dalam
kehidupan modern. Terkait dengan pengungkapan tersebut, pada kesempatan ini
menjelang peringatan HUT RI ke-68 kemerdekaan RI perlu mengenang kembali
saat-saat penting menjelang lahirnya bangsa Indonesia. Dengan kegiatan-kegiatan
positif yang mengarah pada pembentukan moral para pemuda yang kemudian mencintai tanah air, bahkan selalu siap sedia
mengorbankan jiwa raga untuk tanah air tercinta sesuai dengan Cita-cita bangsa
Indonesia yang tertuang dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta
untuk bisa kembali memaknai arti Sumpah Pemuda.
Bertitik tolak pada sejarah dan
dalam rangka mengenang nilai-nilai perjuangan, maka Resimen Mahasiswa Satuan
811 "Wira Cakti Yudha" UIN Maliki Malang menyerukan para
pemuda-pemudi Indonesia untuk kembali mengenang tiga sejarah penting bangsa
Indonesia dalam menghadapi cobaan dan rintangan yang cukup menggetarkan
sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga diharapkan generasi muda dapat mengambil
hikmah juga dari peristiwa bersejarah tersebut Yaitu Hari Kesaktian Pancasila tanggal 1
Oktober, Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober, dan Hari
Pahlawan tanggal 10 November.
Oleh karena itu untuk merealisasikan
hal tersebut, maka Resimen Mahasiswa Satuan 811 “Wira Cakti Yudha” UIN Maliki
Malang bermaksud mengadakan kegiatan dan mengundang para pemuda-pemudi
Indonesia dalam rangka memperingati “Hari
Ulang Tahun Republik Indonesia ke-68” dengan rangkaian kegiatan khusus di dalamnya yaitu “Doa Bersama, Ziarah Makam Pahlawan,
Seminar Nasional, Lintas Medan Tri Juang ke V, dan Bhakti Sosial Pengobatan
Gratis dan Penanaman 1000 Pohon” dengan tema “Menanamkan Jiwa Nasionalisme menuju cita-cita Bangsa”
DOWNLOAD JUKLAK DAN JUKNIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar