marquee

UKM RESIMEN MAHASISWA SATUAN 811/WCY UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Rabu, 24 Januari 2018

Mountaneering



                    Mountaneering
Pemateri                     : Petru PS
Tanggal                       : Senin, 20 Februari 2017
Jabatan                       : Mayor Infanteri

A.  Pengertian Mountaneering
               Mountaineering berasal dari kata “mountain” yang berarti gunung. Mountaineering adalah kegiatan mendaki gunung dan hutan dengan menerapkan materi-materi yang dibutuhkan.
B.  Pembagian Mountaneering
Pembagian mountaineering menurut jenis medan yang dihadapi:
1. Hill Walking, merupakan perjalanan pendakian bukit-bukit yang landai, tidak         mempergunakan peralatan dan teknis pendakian.
2. Scrambling, merupakan pendakian pada tebing batu yang tidak terlalu terjal. tangan hanya digunakan sebagai keseimbangan.
3. Climbing, merupakan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik pendakian. bentuk climbing adalah :
a.    Rock climbing, yaitu pendakian pada tebing batu.
b.    Snow ice climbing, yaitu merupakan pendakian pada es dan salju.
C.  Kegiatan yang Harus Dikuasai dalam Mountaneering
1.         Navigasi
2.         Survival.
3.         Ilmu pendaki medan gunung.
4.         Pengetahuan tanda-tanda alam.
5.         Pengetahuan dan teknik SAR.
6.         Biologi dan Zoologi.
7.         Pengetahuan tanda dan jejak.
8.         Teknik phionering atau tali-menali.
9.         Teknik isyarat.
10.     Keadaan medan.
D.  Pengelompokan Bahaya
1.       Bahaya Subjektif
Segala bentuk bahaya dan atau potensi bahaya yang berasal dari diri sendiri.
2.       Bahaya Objektif
Segala bentuk bahaya dan atau potensi bahaya yang berasal dari alam atau lingkungan sekitar.
3.       Bahaya Nasib
Segala bentuk baha dan atau potensi bahaya yang pada dasarnya diluar perhitungan atau pertimbangan pelaku pendaki yang biasanya bersifat tidak terduga.
E.  Perencanaan Pendakian
Perencanaan dan perbekalan pendakian yang harus dipersiapkan :
1.    Mengenal jenis medan yang akan dihadapi.
2.    Menentukan tujuan perjalanan.
3.    Mengetahui lamanya perjalanan.
4.  Mengetahui keterbatasan kemampuan fisik untuk membawa beban (berat beban yang   dibawa tidak melebihi 1/3 berat badan).
5.    Memperhatikan hal-hal khusus.
Perjalanan sesuai dengan medannya dibagi atas beberapa bagian, yaitu :
1.        Perjalanan pendakian gunung.
2.        Perjalanan menempuh rimba.
3.        Perjalanan penyusuran sungai, pantai dan rawa.
4.        Perjalanan penelusuran gua.
5.        Perjalanan pelayaran.
6.        Perjalanan pada es dan salju.
7.        Persiapan Pendakian
Langkah-langkah persiapan pendakian :
1.    Pengetahuan terhadap diri sendiri.
2.    Perlengkapan dan perencanaan.
3.    Pengetahuan dan tekhnik pendakian gunung.
4.    Menguasai pengetahuan medan.
5.    Memperhitungkan bahaya.
6.    Memperkirakan waktu pendakian.
Rumus pendakian gunung 5W 1H :
1.    Why         = Kenapa (Alasan kita melakukan pendakian).
2.    Where      = Kemana (Menentukan tempat pendakian).
3.    When       = Kapan (Waktu melakukan pendakian).
4.    What        = Apa (Yang kita dapatkan dari pendakian tersebut).
5.    Who         = Siapa (Orang yang melaksanakan kegiatan).
6.    How         = Bagaimana (Proses pendakian tersebut).
F.   Cara Menentukan Lama Pendakian
Cara menentukan lama pendakian :
1.    Menentukan waktu istirahat.
2.    Menentukan waktu perjalanan.
3.  Menentukan waktu hambatan.
Sistem pendakian :
1.    Himalayan System
     Sistem yang digunakan untuk perjalanan pendakian gunung yang memakan waktu lama    (berminggu-minggu). Pendakian sistem ini dikatakan berhasil jika salah satu anggota team berhasil mencapai puncak meski anggota lainnya hanya sampai tengah (gugur).
2.    Alpine System
    Sistem yang tujuannya agar semua pendaki sampai puncak bersama. Sistem ini lebih   cepat, perjalanan pendakian dilakukan bersama dengan cara terus naik dan membuka flying camp sampai puncak.
3.    Aklimatisasi
Adalah penyesuaian diri terhadap udara, menurut teori Apoelar ”semakin tinggi suatu tempat, maka semakin sulit kemampuan paru-paru untuk menghirup oksigen”. Aklimatisasi pendakian untuk orang yang biasa hidup di ketinggian ± 500 mdpl memerlukan waktu :
2-3 hari untuk ketinggian 2000 – 25000 mdpl.
3-4 hari untuk ketinggian 2500 – 3000 mdpl.
Melakukan penyesuaian di ketinggian 2000 mdpl selama 7 hari untuk ketinggian ≥ 4000 mdpl.
G. Alat atau Peralatan Mountaneering
1.        Tali dynamic.
2.        Tali static.
3.        Ascender.
4.        Figur “8” / Descender.
5.        Sabuk pengaman / full body harness.
6.        Sarung tangan.
7.        Pengaman sisip stopper dan chock dan friends.
8.        Palu / Hammer.
9.        Pulley /katrol.
10.    Paku tebing.
11.    Sticht plate bilay /alat Bantu turun.
12.    Tangga tali.
13.    Tali sling / pipih.
14.    Carabiner / cinncin kait.
15.    Frusik.
16.    Ramset.
17.    Bor listrik.
H.  Tindakan keamanan.
1.    Cek kondisi peserta latihan.
2.    Cek alpal yang digunakan baik sebelum, selama dan sesudah latihan.
3.    Koordinasi dengan tim kesehatan dan siapkan P3K.
4.    Tekankan disiplin latihan dan patuhi tata tertib latihan.
5.    Ikuti petunjuk pelatih.
6.    Tempatkan pembantu pelatih pada tempat yang dianggap rawan.
7.    Apabila ada kesulitan cepat laporkan.
8.    Gunakan ikatan tubuh / tali pengaman bila diperlukan.
9.    Siapkan jalur cadangan apabila diperlukan.
I.     Teknik Snapling 
    Snapling adalah lintasan yang dibuat untuk menghubungkan tebing yang curam / terjal   dengan tempat yang lebih rendah. Beberapa factor yang menguntungkan pada lintasan ini  terutama penghematan dan waktu. Snapling dibuat dengan tali pleton dan lintasan dengan   bantuan  tali perorangan dan cincin kait. Digunakan untuk mempercepat turunnya pasukan lewat tebing yang terjal / tegak.
1.    Alat peralatan.
a.    Tali static.
b.    Sit harness dan descander.
c.    Cincin kait.
d.   Sarung tangan.
e.    Pohon-pohon, batu-batu besar, patok-patok untuk tambatan tali.
f.     Pokok.
2.    Teknik pemasangan.
a.    Cari / gunakan medan /tebing dengan sudut  60 ° s.d 90°.
b.    Buat jalur lintasan dari batu / karang atau benda yang tidak mudah jatuh.
c.    Ikat tali pleton dengan ikatan pokok / ikatan tiga pada tambatan yang  kuat. Beri alat pada benda yang mungkin dapat mengakibatkan putusnya tali lintasan.
d.   Ujung tali pleton ulurkan kebawah hingga menyentuh tanah/tempat mendarat.
e.    Periksa dan coba lintasan sebelum dipakai.
3.    Teknik melintasi.
a.    Persiapan.
1) Pasang tali perorangan pada tubuh dengan cara JAS/KOMANDO yang telah diajarkan.
2)   Pasang cincin kait.
b. Pegang cincin kait dengan tangan kanan,tekan kunci dengan ibu jari sehingga kedudukan mulut cincin diatas ibu jari.
c.  Masukkan cincin kait pada tali tubuh dari kiri kekanan, setelah dimasukkan maka putar cincin 180 ° hingga kedua mulut cincin berada disebelah kiri.
d.   Pasang sarung tangan.
Sikap permulaan / start :
1)   Pegang cincin kait pada tali lintasan dengan cara :
a)    Berdiri tegak, tali lintasan berada pada kedua kaki badan membelakangi tebing jarak ± 1 meter.
b)   Ambil tali lintasan  oleh tangan kiri  sehingga tali berada diatas telapak tangan menghadap keatas selanjutnya tangan kanan melilitkan satu kali pada telapak tangan kiri dari bawah keatas.
c)  Selanjutnya lilitkan tali pada telapak tangan kiri masukkan pada mulut cincin kait.
d) Tangan kanan memegang tali belakang dengan telapak tangan menghadap     keatas, tangan yang kiri memegang tali didepan cincin kait selanjutnya tegakkan tali dengan mendorong badan kebelakang.
e)  Mundur kebibir tebing ( tangan kanan jangan dilepas ) kaki terbuka ± 30 cm dan lutut agak ditekuk ,condongkan badan sehingga tegak lurus dengan tebing 90 °.
2)   Gerakan melintasi :
a)    Loncat dengan tolakan yang kuat oleh kedua kaki kebelakang sehingga terjadi ayunan, pada saat menolak kendorkan pegangan tangan kanan / kiri pada tali lintasan.
b)   Rapatkan tangan kanan pada pangkal paha kedalam pada saat akan mendarat     pada tebing, dan sekaligus ini merupakan pengereman. Dan kendorkan kembali pada saat menolak tebing dan begitu seterusnya.
c)    Mendarat pada tebing dengan telapak kaki menghadap tebing dengan penuh.
d)   Gerakan istirahat.
J.    Teknik Rapling ( Menggunakan Descender ).   
    Adalah cara turun dari suatu ketinggian dengan cepat serta menggunakan alat perlengkapan tertentu guna menunjang mobilitas. Gunanya untuk mengatasi tebing yang lengkung ke dalam (ceking).
1.    Alat peralatan
a.    Tali Dinamik ( sebagai  jalur ).
b.    Carabiner ( cincin kait ).
c.    Descender ( alat Bantu turun “ 8” ).
d.   Tali sling ( pipih ).
e.    Sarung tangan.
f.     Sit harness / full body harness.
2.    Teknik pemasangan / melintasi
a.    Pemasangan tali jalur / static pada pohon / tonggak / celah yang ada diatas tebing.
b.    Pemasangan sit harnes / full body harness.
c.    Memasukan tali jalur ke descender yang dihubungkan dengan cincin kait dan setiap untuk melakukan gerakan turun.
3.    Sikap start
a.    Tangan kanan dibawah, disamping paha, disebelah kanan meremas tali.
b.    Tali rapling /tali jalur berada disebelah kanan.
c.    Tangan kiri diatas lurus dan meremas tali tapi tidak kaku.
d.    Berdiri dibibir tebing kedua kaki dibuka selebar bahu agak ditekuk.
e.    Berat badan pada kedua kaki dan tali ,pandangan kedepan.
f.    Badan tegak seperti duduk dikursi.
4.    Gerakannya
a.    Cara satu dengan tolakan.
1)   Tolak dengan kedua ujung telapak kaki.
2)   Tangan kanan dan kiri mengulur tali.
3)  Pada saat melayang posisi kaki tidak berubah atau tidak ada gerakan-gerakan  tambahan lain.
4)   Berdiri dibibir tebing kedua kaki dibuka selebar bahu agak ditekuk.
b.    Cara kedua dengan jalan ( berjalan mundur ).
1)   Langkahkan kaki kiri / kanan sejauh mungkin kebelakang.
2)   Tangan kanan / kiri mengulur tali.
3)   Pandangan selalu melihat ketebing yang akan dipijak.
4)  Dilakukan seperti jalan mundur ,hanya bentuk badan tidak tegak melainkan seperti huruf L.
K. Mendarat
Berikut Teknik Mendarat :
1.    Dengan kedua ujung telapak kaki lutut mengeper.
2.    Tangan kanan mengerem / meremas tali.
Teknik pembongkaran.
1.    Lepaskan alat Bantu turun dari ( Descender ) tali static.
2.    Berikutnya melepas berturut-turut sarung tangan, cincin kait, full Body harnes.
3.    Lepas dan gulung tali static dengan rapih.

Tidak ada komentar: