Dipostkan oleh: Andika Rizky Fauzi pada "Rabu, 23 Maret 2016"
DiRepost Ulang oleh: Erlina pada "Rabu, 24 Januari 2018"
kelompok lain untuk
menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik
langsung yang berisiko pada kehancuran fatal. Perang proxy dilakukan melalui
berbagai aspek yaitu ilmu pengetahuan, politik, intelektual, sosial budaya dan
aspek-aspek lainnya. Melalui perang proxy ini, tidak dapat dikenali dengan
jelas siapa kawan dan siapa lawan karena musuh mengendalikan nonstate actors
dari jauh. Proxy war telah berlangsung di Indonesia dalam bermacam bentuk,
seperti gerakan separatis dan lain-lain dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Posisi
geografis Indonesia yang berada tepat di bawah garis khatulistiwa menempatkan
Indonesia dalam wilayah tropis yang hanya merasakan dua jenis musim; kemarau
dan penghujan. Sehingga di Indonesia bisa bercocok tanam sepanjang tahun.
Indonesia juga masih memiliki lebih dari 5.000 m3 air bersih per kapita per
tahun.
Selain itu,
posisi geopolitik Indonesia yang tepat di tengah negara-negara Five Power
Defense Arrangement (FPDA), yaitu perjanjian kerja sama pertahanan
negara-negara persemakmuran Inggris, menyimpan kerawanan yang patut menjadi
perhatian serius. Di sebelah utara, ada Malaysia dan Singapura, sedangkan di
bagian selatan terdapat Australia dan Selandia Baru. Setidaknya tiga di antara
empat negara tersebut pernah memiliki sejarah hubungan bilateral yang kurang
harmonis dengan Indonesia.
Ancaman yang
serius tidak hanya dari segi hubungan antar negara saja, ancaman yag akan
dihadapi Indonesia dari segi Gobal, ancaman regional dan ancaman Nasional. Yang
kita tahu sendiri ancaman gobal yang dihadapi Indonesia saat ini adalah Global
Warming, Polisi Dunia (AS), HAM, Teror, Konflik Negara, Energi Alam, dan Aliran
Etnis Agama.
Disamping itu
ancaman Regional selain konflik asalah perbatasan wilayah, yanag baru-baru ini
menjadi perbincangan adalah kapal Patroli China yang memasuki Blok Mashela
perairan Indonesia untuk membebaskan kapal nelayan yanng tertangkap sedang
mencuri ikan, tentu saja ha ini akan berengaruh terhadap hubungan bilateral
antar negara dan juga kerjasama antar negara yang gencar dilakukan oleh
Presiden Jokowi di bidang Infrastruktur itu.
Yang perlu
menjadi perhatian pula adalah acaman Nasional sendiri, Indonesia terdiri dari
berbagai suku dan kebudayaan yang berbeda-beda. Karena itu terkadang sulit
untuk menyatukannya. Akibatnya sering terjadi perselisihan hingga perang antar
warga. Ancaman nasional yang dihadapi saat ini yaitu : proxy war, separatis
bersenjata, aksi radikal/isis, teroris, konflik kepentingan, politik,
ekonomi, sosial budaya dan lain-lain, adanya tawuran antar pelajar dan
mahasiswa. Dan saat ini gencar untuk mengahadapi masalah ini adalah dengan
mengadakan gerakan perubahan yaitu Revolusi Mental yang dicanangkan Presiden
Jokowi.
Salah satu
cara untuk mencegah datangnya Proxy war yaitu dengan berpedoman pada
nilai-nilai luhur yang dipetik dari perjuangan bangsa, yaitu Pancasila, UUD
1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Selain itu dilakukan mengawal proses
reformasi secara konsisten dan dengan adanya segenap komponen pendukung.
Warga
Indonesia memiliki suatu keunggulan yaitu kepedulian sosial (gotong-royong) semangat
reformasi, kesadaran lingkungan hidup, rasa senasib “cinta tanah air” toleransi
beragama. Maju, sejahtera, adil, aman, demokratis, mandiri, mencintai
lingkungan hidup, berdaulat secara utuh. (811)
Dikirim Oleh : Andika Rizky Fauzi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar